Tidak jarang kita melihat perdebatan sengit antara publik figur yang justru membuat kita merenung. Salah satu contoh yang paling mencuri perhatian adalah perdebatan antara Denny Sumargo dan Farhat Abbas. Perdebatan ini bukan sekadar adu argumen, tetapi juga sebuah pelajaran mengenai bagaimana kita seharusnya berkomunikasi di ruang publik, terlebih di tengah era digital seperti sekarang. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih jauh bagaimana kedua tokoh ini saling berdebat dan apa yang bisa dipelajari, khususnya dari sudut pandang orang Makassar yang mengutamakan nilai keharmonisan.
Saling Menghargai dalam Perbedaan: Pelajaran dari Denny Sumargo
Denny Sumargo, sebagai sosok yang sering tampil di depan publik, selalu berusaha untuk tetap tenang dalam setiap situasi. Meskipun ia tidak menghindar dari perdebatan, Denny memiliki cara yang lebih dewasa dalam menyelesaikan konflik. Meskipun terkadang ia terlibat dalam perdebatan yang cukup panas dengan Farhat Abbas, Denny tidak pernah kehilangan kendali. Ini adalah kualitas yang sangat dihargai, terutama di kalangan orang Makassar yang lebih mengedepankan kesantunan dalam berbicara.
Farhat Abbas: Agresif Namun Berani
Sebaliknya, Farhat Abbas adalah tipe orang yang tidak takut untuk berbicara keras dan terbuka. Meskipun gaya bicara yang lebih agresif ini terkadang bisa memicu konflik, namun kita tidak bisa mengabaikan keberaniannya dalam menyuarakan pendapat. Sebagai pengacara, Farhat terbiasa menghadapi situasi yang penuh dengan ketegangan, sehingga ia tidak ragu untuk mengungkapkan pikiran secara langsung.
Refleksi Orang Makassar dalam Melihat Konflik Ini
Bagi orang Makassar, perdebatan yang terlalu emosional dan penuh dengan serangan tidak pernah dianggap positif. Mereka lebih memilih pendekatan yang lebih hati-hati dan berbicara dengan rasa hormat, meskipun tetap teguh dalam mempertahankan pendapat. Dalam masyarakat Makassar, keharmonisan hubungan sangat dijaga, dan perdebatan yang berlangsung dengan adu argumen yang keras dianggap sebagai sesuatu yang kurang mencerminkan prinsip tersebut